Pernikahan Dini

Menikah merupakan impian setiap manusia yang normal. Virus itu tidak hanya menghinggapi kaum jelata saja melainkan siapa saja yang berelar manusia. Tidak terbantahkan kyai pun juga senang dengan perilaku itu. Kaum kapitalis pun  berebut melakukan itu semua. Pada dekade ini telah terjadi trend yang sebetulnya menurut saya adalah ingin mendongkrak popularitas seseorang di mata masyarakat bahkan dunia. Pernikahan gila yang dilakukan seorang tokoh kabupaten Semarang yang berkedok agama merupakan satu contoh realita zaman. Ini menandakan telah terjadi penympangan agama.

saya agak heran dengan orang-orang, terutama kaum kapitalis yang melakukan pernikahan berkedok agama dan mengatasnamakan sunah Rasul. Mengapa masyarakat tidak mencontoh perbuatan nabi selain poligami? Menolong sesama, ikut kerja bakti, ikut ronda malam, memakmurkan masjid, atau perbuatan baik lainnya. Menurut Anda sudah pantaskah seorang anak yang berusai 7, 9, atau 12 tahun dinikahi seorang kaya, yang pekerjaan sampingannya adalah tukang cerai?

3 Komentar

  1. Dhimas said,

    November 5, 2008 pada 8:10 am

    Cari yang “siap pakai” saja banyak kenapa harus anak kecil yang belum mengerti apa-apa.. cari sensasi saja.. haks..

  2. rahmat said,

    Februari 4, 2009 pada 3:38 am

    top banget

  3. siti asiah said,

    Agustus 6, 2009 pada 8:41 am

    aduh pak kenapa jadi begitu? makanya jadi orang jangan sok gitu lho…


Tinggalkan Balasan ke siti asiah Batalkan balasan